This is default featured slide 1 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

This is default featured slide 2 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

This is default featured slide 3 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

This is default featured slide 4 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

This is default featured slide 5 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

visitors flag

free counters
Powered By Blogger
Powered By Blogger

Entri Populer

Jumat, 29 Juni 2012

perdebatan zakat dalam bisnis

BISNIS KONVENSIONAL SECARA UMUM

Dalam ilmu ekonomi, bisnis adalah suatu organisasi yang menjual barang atau jasa kepada konsumen atau bisnis lainnya, untuk mendapatkan laba. Secara historis kata bisnis dari bahasa Inggris business, dari kata dasar busy yang berarti "sibuk" dalam konteks individu, komunitas, ataupun masyarakat. Dalam artian, sibuk mengerjakan aktivitas dan pekerjaan yang mendatangkan keuntungan.
Dalam ekonomi kapitalis, dimana kebanyakan bisnis dimiliki oleh pihak swasta, bisnis dibentuk untuk mendapatkan profit dan meningkatkan kemakmuran para pemiliknya. Pemilik dan operator dari sebuah bisnis mendapatkan imbalan sesuai dengan waktu, usaha, atau kapital yang mereka berikan. Namun tidak semua bisnis mengejar profit seperti ini, misalnya bisnis koperatif yang bertujuan meningkatkan kesejahteraan semua anggotanya atau institusi pemerintah yang bertujuan meningkatkan kesejahteraan rakyat. Model bisnis seperti ini kontras dengan sistem sosialistik, dimana bisnis besar kebanyakan dimiliki oleh pemerintah, masyarakat umum, atau serikat pekerja.
Studi yang mempelajari operasi bisnis secara efesien dan efektif disebut dengan manajemen. Cabang utama dari manajemen adalah manajemen keuangan, manajemen pemasaran, manajemen sumber daya manusia, manajemen strategis, manajemen operasi, manajemen produksi, manajemen teknologi informasi, dan intelejen bisnis.
Secara umum artian berbisnis adalah kegiatan yang lebih berekspektasi pada keuntungan/profit, karena banyak hal yang perlu dikorbankan dalam kegiatan berbisnis maka tidak salah bila pelaku bisnis mengharapkan pengembalian yang lebih dari pengorbanan yang sudah dilakukan. Hal-hal seperti ini sering menjadi perdebatan antara pelaku bisnis yang berbasis konvensional dan berbasis syariah, perdebatan dari masalah duniawi dan akhirat menjadi hal yang sudah terjadi sejak pelaku bisnis memulai usahanya. Keikhlasan dari pelaku bisnis untuk mengorbankan sedikit dari keuntungan bisnis adalah pemecahan masalah yang lebih bijak dan bersifat kerohanian.
Dari pengertian diatas kita harus luruskan hubungan antara bisnis komersial dengan pemahaman kita terhadap tuhan yang lebih bisa mendalami arti kehidupan dari ilmu akuntansi modern dalam bisnis dan akuntansi syariah dalam bisnis yang lebih mengedepankan masalah zakat yang merupakan refleksi dari pancaran hati dan otak kita. Menurut Bapak Iwan (dosen dalam perkuliahan di PPAk) Ibarat koin, ilmu dan amal adalah dua sisi yang saling berseberangan dan dilingkari dengan iman, artinya refleksi ilmu dan amal dari diri kita tidak boleh keluar dari iman.

BISNIS BERORIENTASI KEPADA ZAKAT / ALLAH SWT

Islam adalah Rahmatullah, artinya agama yang di rahmati oleh Allah SWT, islam mengatur semua sendi kehidupan yang tujuannya adalah untuk membuat keseimbangan di bumi ini termasuk juga bisnis. Dalam bisnis yang berorientasi pada Zakat/Allah, pengusaha tidak hanya berorientasi pada factor uang saja, namun lebih jauh dari itu bisnis dapat menumbuhkan jiwa sosial dimana tujuan akhir dari bisnis itu sendiri adalah untuk melaksanakan kewajiban sebagai hamba Allah yang patuh terhadap ajaran agama Illahi. Kewajiban tersebut adalah mengeluarkan sebagian harta kita yang sebenarnya adalah hak milik orang lain (zakat), dan selain itu juga berjiwa sosial dengan menumbuhkan rasa saling tolong menolong sesama manusia.
Dalam hukum syariah mengatur manusia untuk berbisnis dengan baik yaitu dengan aturan yang telah ditetapkan oleh ajaran agama islam dengan tujuan untuk membuat manusia itu selamat dan tidak menyimpang dari  larangan-larangan ajaran agama. Dalam bisnis yang berorientasi pada zakat mengandung banyak kelebihan dibanding dengan bisnis yang berorientasi pada konvensional / keuntungan semata. Kelebihanya tersebut antara lain zakat mengajarkan kita untuk saling berbagi, tolong menolong dan mengajarkan kita untuk menjadi orang yang dermawan. Sehingga dari sebagian harta hasil dari bisnis tersebut yang disalurkan lewat zakat dapat membantu saudara kita dari kesusahan dan kemiskinan. Selain itu zakat juga mengajarkan kita untuk bersyukur atas nikmat yang telah diberikan oleh Allah SWT kepada kita. Hal ini sesuai dengan ajaran agama yaitu Rukun islam. Sehingga bisnis secara syariah bertujuan akhir untuk melaksanakan perintah Allah SWT. Sehingga bisnis yang berorientasi pada Zakat / Allah dapat menjaga hubungan yang baik antara sesame manusia dan manusia dengan tuhanNya.

KESIMPULAN
 
Jika kita lihat dari dua konsep bisnis diatas maka dapat kami simpulkan bahwa bisnis secara konvensional hanya berorientasi pada uang sebagai tujuan akhir dan itu berbeda jika dibanding dengan bisnis yang berorientasi Zakat yang tujuan akhirnya adalah kepatuhan terhadap kewajiban sebagai mahluk kepada Allah SWT. Bisnis konvensional menggunakan cara2 yang kadang bertentangan pada ajaran agama dimana manusia mencari rizki tanpa melihat apakah cara-cara yang digunakan sudah sesuai ajaran agama dan tujuan akhirnya juga hanya mencari keuntungan saja. Sedangkan bisnis berorientasi Zakat banyak memiliki kelebihan yaitu belajar untuk patuh pada kewajiban sebagai mahluk kepada TuhanNya, saling tolong-menolong sesame manusia, berjiwa sosial yang tinggi dan menjadi orang yang dermawan. Yang pada tujuan akhirnya bisnis dilakukan sebagai ibadah yang tujuannya menjalankan perintah agama yaitu zakat (Rukun Islam).
Sehingga bisnis yang berorientasi pada zakat melatih kepada manusia untuk saling menjaga hubungan yang baik kepada sesame manusia, manusia kepada alam dan manusia kepada TuhanNya. Sehingga cocok untuk diterapkan dalam kehidupan sehari2 dan itu sangat mungkin sekali untuk diterapkan.